Beredar Video Mesum Anggota DPRD dan Pelajar SMA di Bengkulu, Bupati Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, Suherman memerintahkan petugas Satpol PP setempat merazia handphone pelajar di sekolah-sekolah setempat agar menahan peredaran video porno bekas anggota dewan bersama oknum siswi kawasan tersebut.
“Beredarnya video panas ini sangatlah disayangkan serta pastinya membikin kita seluruh prihatin terlebih bila benar pemeran laki-lakinya bekas anggota dewan, ” tutur Suherman di Rejanglebong. (Baca Alasan Artis Rinada Beradegan Mesum Pakai Seragam PNS)
Terkecuali tersebut, bupati serta meminta beberapa guru serta orang-tua supaya tingkatkan pengawasan anak-anak serta pelajarnya masing2 hingga tak terperosok di perbuatan yang tidak mematuhi etika agama serta hukum. (Baca juga Wah, Adegan Mesum di Kebun Karet Terekam Video CCTV)
Terkecuali tersebut pihak kepolisian setempat disuruh supaya selekasnya mengusut peredaran video porno itu sesuai sama bersama perundang-undangan yang berlaku, hingga nantinya masalah sama tak terulang balik.
Pada awal mulanya Kapolres Rejanglebong AKBP Edi Suroso mengatakan, sekarang ini pihaknya tengah lakukan penyelidikan peredaran video porno yang melibatkan bekas anggota dewan berinisial R (50) bersama oknum pelajar SMA swasta di kawasan tersebut berinisial Tr (17).
Sekurang-kurangnya terdapat 2 video yang diisi adegan mesum bekas anggota DPRD tersebut yang beredar di Rajanglebong. Satu diantaranya berdurasi 30 menit 16 detik, serta yang lain berdurasi 21 menit 33 detik.
R di ketahui menjadi anggota DPRD periode 2009-20014. Pada video-video yang beredar, R bukan sekedar terkait tubuh bersama Tr, namun disangka bersama wanita lain serta.
“Selain tersebut petugas serta tengah menyelidiki peredaran video sama yang pemeran laki-lakinya orang yang sama bersama wanita yang lain diindikasikan ada banyak episode, ” kata Kapolres Rejanglebong, AKBP Edi Suroso.
Dari penyelidikan selagi, kata Edi, disangka video tersebut berniat direkam sama pemeran pria. Walau begitu untuk memastikannya pihaknya masih tetap lakukan pendalaman serta melibatkan beberapa pakar telematika. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar